top of page

PELUANG BISNIS INOVASI TEMPE GORENG MENJADI STEAK TEMPE

Bagus Sumitro 171006732


Tempe merupakan makanan yang akrab di berbagai kalang masyarakat, baik masyarakat kelas menengah ke bawah ataupun menengah ke atas, karena harganya yang sangat terjangkau dan cocok dikonsumsi oleh semua usia, biasanya tempe dijadikan lauk-pauk karena tempe banyak mengandung protein sehingga sangat baik untuk dikonsumsi. Tempe dalam kehidupan sehari-hari hanya diolah dengan cara digoreng saja, namun sebenarnya tempe dapat diolah dengan berbagai macam kreasi, salah satunya yaitu steak tempe. Steak tempe merupakan variasi makan baru yang terbuat dari bahan dasar tempe, dengan adanya kreasi pengolahan tempe goreng menjadi steak tempe maka kebutuhan Masyarakat akan makan yang sehat dan bergizi serta harga yang terjangkau dapat terpenuhi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah masyarakat setuju dengan adanya kreasi tempe goreng menjadi steak tempe. penelitian ini dilakukan selama satu minggu pada tanggal 18 sampai dengan 24 febuari 2019. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dengan jumlah 30 responden, kemudian kuesioner tersebut dibagikan kepada masyarakat yang bertempat tinggal di jalan Babarsari Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta



Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang terlibat dalam pengisian kuesioner yaitu sebanyak 30 responden terdiri dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan, jumlah perempuan yang terlibat dalam pengisian kuesioner banyak 36,7 % dan jumlah laki-laki yang terlibat dalam pengisian kuesioner banyak 63,3 %. Dimana jumlah responden yang terlibat dalam pengisian kuesioner jumlah laki-laki lebih banyak dari pada perempuan.



Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang terlibat dalam pengisian kuesioner yaitu sebanyak 30 responden. Dimana jumlah responden yang memilih frekuensi makan tempe dalam satu hari yang memilih satu kali makan tempe dalam sehari sebanyak 20%, yang memilih dua kali sehari makan tempe sebanyak 23,3 %, yang memilih tiga kali sehari makan tempe sebanyak 23,3%, dan yang memilih lebih dari tiga kali makan tempe dalam sehari yaitu sebanyak 33,3 %.




Pada grafik dapat dilihat bahwa jumlah responden yang terlibat dalam pengisian kuesioner yaitu sebanyak 30 responden. Dimana jumlah responden yang memilih setuju adanya kreasi tempe goreng menjadi steak tempe sebanyak 90% dan jumlah responden yang tidak setuju dengan adanya kreasi tempe goreng menjadi steak tempe yaitu sebanyak 10%.


Kesimpulan :

Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat dijelaskan bahwa peluang bisnis inovasi tempe goreng menjadi steak tempe sangat memiliki potensi yang dapat dikembangkan dalam menjalankan sebuah bisnis terutama di jalan Babarsari Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta, dilihat dari jumlah responden yang terlibat dalam pengisian kuesioner setuju dengan adanya kreasi tempe goreng menjadi steak tempe yaitu sebanyak 90% dan jumlah responden yang tidak setuju dengan adanya kreasi tempe goreng menjadi steak tempe yaitu sebanyak 10% hal tersebut dilihat dari jumlah kuesioner yang diberikan kepada responden, jumlah responden yang terlibat dalam pengisian kuesioner sebanyak 30. Dengan jumlah responden perempuan sebanyak 36,7 % dan jumlah laki-laki yang terlibat dalam pengisian kuesioner banyak 63,3 %.


Comments


  • twitter
  • linkedin
bottom of page