KOMPETITOR APLIKASI GO-JEK DAN GRAB
- Multi Support
- May 5, 2019
- 2 min read

Persaingan dalam bisnis adalah hal yang biasa terjadi, karena dengan adanya kompetitor bisnis akan memacu semangat pengusaha untuk melakukan yang terbaik dan berkompetisi secara sehat, maka akan mendapati satu, dua atau lebih pesaing dalam bisnis yang sama. Pesaing bisa didefinisikan sebagai pengusaha lain yang menawarkan produk berupa barang atau jasa yang sama dengan produk yang kita tawarkan kepada konsumen. Persaingan dalam dunia bisnis memang wajar terjadi. Namun, sebagai pengusaha memiliki tugas utama untuk bisa mendapatkan pelanggan sebanyak mungkin. Persaingan antara aplikasi transportasi Grab dan Gojek memanas seiring ekspansi antara keduanya. Namun, bagi Grab persaingan ini tidak ada bedanya dengan masa lalu ketika rival datang dan pergi seiring waktu. Gojek adalah perusahaan asal Indonesia yang melayani layanan ojek dimana saja dan untuk siapa saja yang membutuhkannya secara online. Sedangkan, Grab adalah sebuah perusahaan asal Malaysia yang melayani aplikasi penyedia transportasi secara online.
Adapun analisis kompetitor aplikasi penyedia transportasi online antara Gojek dan Grab menggunakan data sekunder sebagai alat pengumpulan data yang utama. Data sekunder didapat dari hasil penelitian terdahulu.
Tabel 1. Perbandingan antara aplikasi Gojek dan Grab

Sumber : katadata.co.id
Tabel diatas menyajikan data tentang jumlah aplikasi yang diunduh yaitu Gojek sebanyak 142 juta kali diunduh sedangkan grab sebanyak 144 juta kali diunduh. Untuk layanan pesan antar makanan gojek mempunyai mitra sebanyak 400 ribu di 370 kota di Indonesia dan Grab di 178 kota di Indonesia. Untuk ride hailing Gojek sebanyak 2 juta mitra di Indonesia sedangkan grab 9 juta agen di Asia tenggara. Untuk layanan pembayaran Gojek dengan layanan Go-Pay bermitra dengan 28 institusi keuangan dan Grab menggandeng OVO untuk layanan pembayaran. Sedangkan untuk cakupan Gojek ada di 204 kota di 4 negara dan Grab ada di 336 kota di 8 negara.
Tabel 2. Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia

Sumber : katadata.co.id
Data-data diatas dikaji oleh lembaga survei. Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) mengkaji kontribusi Gojek. Sementara Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics menganalisis layanan Grab. LD FEB UI menyebutkan kontribusi mitra empat layanan terbesar Gojek, yakni Go-Ride, Go-Car, Go-Food, dan GoLife mencapai Rp 44,2 triliun pada 2018. Sementara CSIS dan Tenggara menyampaikan bahwa mitra Grab menyumbang Rp 48,9 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia.
Tabel 3. Analisis kekuatan dan kekurangan


Sumber : hallobro.com
Kesimpulan
Data-data diatas menunjukan bahwa persaingan dan kompetitor antara aplikasi Grab dan Gojek mempunyai keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Untuk itu bagi perusahaan yang ingin membuat usaha di bidang bisnis yang sama yaitu transportasi online, maka harus melihat kelebihan dan kekurangan dari Grab dan Gojek itu sebagai peluang untuk bisnis yang ingin dibuat. Dapat disimpulkan bahwa peluang untuk membuat perusahaan jasa transportasi online masih memiliki peluang walaupun peluangnya sangat kecil karena sudah terdapat kompetitor yang mempunyai keunggulan yang berbeda-beda, berkaitan dengan bisnis aplikasi transportasi online seperti ; Gojek dan Grab.
Comments