Eksistensi Kerupuk Basah di tengah Modernisasi.
- Multi Support
- Feb 24, 2019
- 2 min read
Gusti Briyantino (6412)

Banyaknya produk yang sama dengan harga yang relatif sama menuntut para pengusaha kecil harus memiliki banyak cara untuk menarik perhatian konsumen. Dalam penelitian ini produk yang diteliti adalah “Kerupuk Basah”. Makanan biasa dikreasikan menjadi makanan yang memiliki cita rasa dan nilai jual yang tinggi. Salah satu makanan yang biasa sering kita temui adalah kerupuk ikan dengan kandungan protein yang tinggi. Namun timbul masalah dalam masyarakat yang mulai jenuh dengan produk ikan yang biasa-biasa saja. Untuk itu, diperlukan inovasi baru dalam mengolah ikan tersebut sehingga penyajian ikan tidak monoton lagi.
Kerupuk Basah adalah salah satu jajanan tradisional yang berbahan dasar ikan air tawar dan termasuk dalam kearifan lokal masyarakat Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Alasan penulis menawarkan produk ini adalah berdasarkan peluang bisnis yang diamati oleh penulis di daerah Babarsari, Yogyakarta yang kebanyakan masyarakatnya belum mengenal produk Kerupuk Basah ini memiliki tingkat keingintahuan yang tinggi terhadap produk tersebut. untuk itulah, penulis memiliki kesempatan untuk menunjukan dan memperkenalkan eksistensi produk ini ditengah modernisasi dewasa saat ini. Alasan lain yang mendorong penulis menawarkan produk ini adalah di bidang kesehatan, karena saat ini banyak masyarakat yang menderita kolesterol, kolesterol merupakan salah satu penyebab kematian terbesar saat ini. Oleh karena itu masyarakat beralih pada makanan yang rendah kolesterol seperti ikan. sehingga masyarakat dapat memiliki pertimbangan dengan lebih memilih Kerupuk Basah yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memperkenalkan produk Kerupuk Basah yang disajikan dengan berbagai variasi. Penelitian ini telah dilakukan selama 1 minggu pada tanggal 18 – 24 febuary dengan responden sebanyak 30 orang. Adapun jenis dan pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah dengan metode deskriptif sehingga teknik pengumpulan data yang diguanakan adalah dengan menyebarkan Kuesioner.
Hasil penelitian yang didapatkan oleh penulis dari 30 responden melalui kuesioner yang disebarkan yaitu sebagai berikut :
· Laki-laki memiliki jumlah terbanyak dalam mengisi kuesioner yang penulis sebarkan yaitu sebanyak 56,7% dibandingkan dengan perempuan yang hanya sebanyak 43,3%.

· Sebanyak 67,7% responden sudah mengetahui produk kerupuk basah.

· Sebanyak 92,9% responden yang belum mengenal produk Kerupuk Basah ternyata ingin mengetahui dan mencoba produk tersebut.

Adapun beberapa tanggapan responden mengenai pertanyaan penulis jika membuka usaha Kerupuk Basah di Babarsari? Yaitu sebagai berikut :
· “Saya pikir, itu merupakan usaha dan jenis makanan yang baru, sehingga banyak masyarakat yang ingin mencobanya”
· “Pastinya akan banyak diminati terutama mahasiswa dari kalimantan yang menempuh pendidikan di Jogja dan masyarakat setempat yg tidak tahu apa itu kerupuk basah mungkin akan penasaran karna namanya yang cukup unik dan masih sangat jarang di jual ..”
· “Sangat menarik sekali, karena sangat jarang ditemukan makanan kerupuk basah, ini akan memberikan perhatian banyak orang.”
Produk Kerupuk Basah memiliki peluang yang sangat tinggi dan dijamin menguntungnkan. Hal ini berkaitan dengan permintaan konsumen yang menginginkan produk ikan dengan inovasi terbaru, sehingga produk Kerupuk Basah ini cocok untuk menjadi solusinya. Masih cukup banyak yang belum mengenal Produk Kerupuk Basah, oleh karena itu hal ini dapat dilihat sebagai peluang untuk menunjukan Eksistensi Produk Kerupuk Basah ditengah lajunya perkembangan di bidang kuliner saat ini.
Comments